Judul Buku : Kursi Kekuasaan Jawa
Penulis : Eddy Supriyatna Marizar
Penerbit : NARASI
Tahun Terbit : 2013
Jumlah Halaman : 408
Mengenal Satu Per Satu Adipati Mangkunegaran
Wamana Awatara/Wisnu Triwikrama
ARCA berwujud sosok seorang laki-laki ksatria berdiri dengan kaki kiri terangkat mirip gerakan menendang ke samping ini memiliki sebutan Wamana Awatara. Arca dengan nama lain Wisnu Triwikrama ini memiliki ornamen tambahan di bagian kiri bawahnya ini, berupa pahatan berbentuk seorang wanita yang bersimpuh serta menghaturkan sembah dengan dua tangan terangkat setinggi muka.
Menyisir Bangunan-Bangunan Karya Para Arsitek Era Kolonial
Narasimha
ARCA dalam gambar di samping memiliki sebutan Narasimha. Arca tersebut merupakan penggambaran Dewa Wisnu yang tengah menjelma dalam wujud setengah manusia dan setengah binatang: berbadan manusia, tetapi berkepala singa. Sang manusia berkepala singa ini digambarkan dalam pose yang terbilang dinamis serta tak formal, yaitu sedang menghimpit dan membelah dada musuh memakai kuku tangan.
Gajah Mada belum Tentu Berpipi Tembem
Judul Buku: Gajah Mada: Biografi Politik
Penulis: Agus Aris Munandar
Penerbit: Komunitas Bambu
Tahun Terbit: 2010 (cetakan 1)
Jumlah Halaman: xiv + 162
Ekspedisi Kapal Samudraraksa Borobudur
Ekspedisi ini bermula dari ketakjuban Philip Beale saat melihat panel-panel relief kapal niaga yang terpahat di dinding Candi Borobudur. Philip Beale pemuda kelahiran Salisbury,Inggris adalah mahasiswa penerima beasiswa untuk mempelajari kapal tradisional Indonesia. Beale sendiri telah membaca kisah-kisah tentang pelaut Nusantara yang berlayar mengarungi samudera india sampai Afrika yang terkenal juga dengan jalur kayu manis.
Kala dan Makara
Kala adalah raksasa yang menakutkan, sedangkan makara berarti wujud binatang bisa berbentuk gajah, buaya, ikan.Hiasan kalamakara terdapat pada bagian atas pintu masuk candi. Kepala Kala dipahatkan pada bagian atas pintu masuk candi, sedangkan Makara terdapat pada bagian bawah pintu masuk. Hiasan Kala dan Makara selalu merupakan sebuah kesatuan, sehingga keduanya sering disebut sebagai satu nama, yakni Kalamakara. Hiasan ini dipasang di pintu masuk candi sebagai tolak bala. Karena bentuknya yang menakutkan, yakni kepala raksasa yang sedang menyeringai, maka ia diharapkan dapat mengusir roh-roh jahat yang akan memasuki bangunan candi yang dianggap suci. Di samping kalamakara yang bertugas menjaga kesucian candi, pada pintu masuk candi, agak ke depan, biasanya terdapat pula patung-patung raksasa yang disebut Dwarapala. Tetapi patung raksasa yang amat besar dengan sikap duduk dan memegang penggada ini, biasanya hanya terdapat di muka pintu utama yang menuju ke kompleks candi. Pada candi Budha sering terdapat patung singa di depan kalamakara. Tugasnya masih menjaga kesucian candi.
Sosok Ganesha
Tokoh Ganesha sangat dipuja selain Trimurti (Siwa,Brahma,Wisnu). Diceritakan bahwa Ganesha adalah anak bhatara siva. Di kalangan masyarakat Hindu, Ganesha dianggap setengah manusia dan setengah dewa. Masyarakat Hindu percaya Ganesha merupakan dewa ilmu pengetahuan, kecerdasan, kebijaksanaan.
Dari Yogya Sejarah Ibu Berawal
Setiap tanggal 22 Desember kita memperingati sebagai Hari Ibu Nasional. Perayaan ini diresmikan oleh Presiden Soekarno berdasarkan Dekrit Presiden No. 316 Tahun 1953, pada saat acara ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928.