“…Jawa dari tahun 1625 sampai 1627 ditimpa oleh penyakit berat dan menular yang merongrong kesejahteraan dan kekuatan rakyat.”
H.J de Graaf dalam bukunya, Puncak Kekuasaan Mataram: Politik Ekspansi Sultan Agung hal. 136.
De Graaf menuliskan bahwa kegiatan kemiliteran sang maharaja Mataram, Sultan Agung, mengalami kemunduran pasca ekspansi ke Surabaya salah satunya diakibatkan oleh wabah penyakit menular. Dari laporan ke negeri Belanda pada 27 Oktober 1625, rakyat mengalami cobaan berupa “kematian, peperangan, kelesuan, bahan makanan yang mahal, dan pajak yang berat di seluruh tanah Jawa.”