Wamana Awatara/Wisnu Triwikrama

wamanaARCA berwujud sosok seorang laki-laki ksatria berdiri dengan kaki kiri terangkat mirip gerakan menendang ke samping ini memiliki sebutan Wamana Awatara. Arca dengan nama lain Wisnu Triwikrama ini memiliki ornamen tambahan di bagian kiri bawahnya ini, berupa pahatan berbentuk seorang wanita yang bersimpuh serta menghaturkan sembah dengan dua tangan terangkat setinggi muka.

Wisnu Triwikrama diidentifikasi menukilkan kisah Vamanaavatara, satu di antara mitologi Hindu. Mitologi tersebut mengisahkan tentang penjelmaan Dewa Wisnu sebagai brahmana kerdil (vamana). Wisnu melakukan hal tersebut untuk menyelamatkan dunia dari kekejaman raja raksasa yang bernama Daitya Bali.

Dalam cerita mitologinya, sang brahmana kerdil mendatangi Daitya Bali yang saat itu menguasai seluruh dunia. Ia meminta tempat seluas tiga langkahnya. Permintaan ini diluluskan Daitya Bali. Sekonyong-konyong, sang brahmana kerdil menjelma menjadi seorang raksasa yang begitu besar. Dalam tiga langkah saja, raksasa penjelmaan Wisnu tadi dapat menguasaiseluruh dunia dan alam semesta. Daitya Bali yang terpecundangi lantas diberi tempat di neraka bersama para pengikutnya.

Sosok wanita yang menyembah di sudut bawah arca adalah ibu Daitya Bali. Ia memohon kepada Wisnu untuk mengampuni anaknya dan bersedia mengeluarkan anaknya dari neraka.

Di antara dua nama yang acap digunakan untuk menyebut si arca dengan kaki kiri terangkat tinggi, Wamana Awatara serta Wisnu Triwikrama, nama pertamalah yang paling tepat. Pasalnya, si arca memang berisi penggambaran tentang cerita satu awatara Wisnu dengan bentuk manusia kerdil, yang mampu mengalahkan raksasa Daitya Bali. Penyebutan alternatif berupa Wisnu Triwikrama pada dasarnya lebih untuk menggambarkan kekuatannya, yang mampu menguasai seluruh dunia dengan tiga langkah kaki.

Arca Wamana Awatara alias Wisnu Triwikrama adalah penemuan di Situs Sumur Bandung, Dusun Groyokan, Sambirejo, Prambanan. Arca ini berukuran tinggi 88 centimeter, lebar 42 centimeter, dan tebal 27 centimeter. Seperti halnya arca Narasimha, arca Wamana Awatara ini terhitung langka. Karena itu, arca asli Wamana Awatara alias Wisnu Triwikrama hasil penemuan di Situs Sumur Bandung tersimpan di Kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta. Lalu, untuk kepentingan edukasi bagi masyarakat umum, BPCB membuat replika resmi yang kini dipajang di Selasar Retja Landa Museum Ullen Sentalu.

Oleh Yoseph Kelik